Manusia si 'Batu Kali'

Malam ini aku sedikit merenung. Siklus manusia yang lengkap itu dari lahir tumbuh dewasa hingga tua lalu mati. Sederhana dan sangat singkat! Lalu mau jadi apakah kita?

Jika saya umpamakan, manusia itu ibarat batu-batu kali. Semakin kecil ukuran batu, semakin tak terlihat batu itu. Dan apabila batu itu besar di tengah arua deras sungai maka dia lah yang jadi perhatian. Maksudnya apa? Artinya, apabila kita hanya melakukan hal-hal normal yang notabene biasa-biasa saja, kita tidak akan pernah kelihatan pernah hidup di dunia ini. Kita mungkin hanya dicatat sebagai sebuah data kecil diantara populasi yang besar- itupun kalau tercatat, karena tidak ada kepastian untuk itu. Oleh karena itu, untuk tercatat pernah hidup di dunia tidak cukup melakukan hal-hal umum. Perlu sebuah hal besar yang harus dapat kita lakukan. Hal ini tentu akan mengubah kita dari kerikil menjadi batu yang terlihat di air sungai.

Mengapa kita harua terlihat?? Sebuah pertanyaan yang sangat mengganggu pikiran. Jawabnya adalah untuk dapat diakui kehidupan kita di dunia. Manusia yang diakui itu adalah manusia yang mampu memaksimalkan hidupnya, dalam arti hidupnya tidak sia-sia. Hidup puluhan tahun tanpa sebuah tanda keberadaan kecuali nisan yang mungkin segera rusak dan tak nampak. Yahhh.. Begitulah.

Apakah kita bisa?? Why not! Manusia itu diciptakan dalam sebaik-baik bentuk seperti Firman Allah dalam Surat At Tin. Apabila kita pikir, kita sudah mengalahkan jutaan sel saudara kita sebelum kita hidup yang berarti kita adalah the best. So, kenap perlu minder. Minder itu hanya untuk yang salah, kalau kita benar kenapa harua malu.

Lalu bagaimana caranya???
Caranya: maksimalkan potensimu banyak bergaul dengan sesama. Peluang itu pasti ada, tergantung kesiapan kita mengambil peluang untuk mencetak gol masa depan. Percayalah di dunia ini tak ada yang tak mungkin.
So, gali potensimu untuk menjadi batu kali indah yang di dalmnya terkandung permata yang bernilai harganya.

Finally, Keep spirit to fight, never give up, your future is in your hand. It's your task to create your future yourselves.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar